.Titik dan Garis
Pembentukan titik dilakukan dengan mengkonversi suatu posisi titik koordinat dengan program aplikasi ke dalam suatu operasi tertentu menggunakan output. Random-scan (vektor ) system menyimpan instruksi pembentukan titik pada display list dan nilai koordinat menentukan posisi pancaran electron ke arah lapisan fosfor pada layer. Garis dibuat dengan menentukan posisi titik diantara titik awal dan akhir dari suatu garis.
Pembentukan titik dilakukan dengan mengkonversi suatu posisi titik koordinat dengan program aplikasi ke dalam suatu operasi tertentu menggunakan output. Random-scan (vektor ) system menyimpan instruksi pembentukan titik pada display list dan nilai koordinat menentukan posisi pancaran electron ke arah lapisan fosfor pada layer. Garis dibuat dengan menentukan posisi titik diantara titik awal dan akhir dari suatu garis.
Algoritma garis DDA
Algoritma Digital Differential
Analyzer (DDA) adalah algoritma pembentukan garis berdasarkan
perhitungan dx maupun dy dengan menggunakan rumus dy = m.dx.
Garis dibuat dengan menentukan dua endpoint yaitu titik awal
dan titik akhir. Setiap koordinat titik yang membentuk garis
diperoleh dari perhitungan kemudian dikonversikan menjadi nilai
integer.
Keuntungan dari algoritma ini adalah
tidak perlu menghitung koordinat berdasarkan persamaan yang
lengkap (menggunakan metode offset). Sedangkan kerugiannya adalah
adanya akumulasi Round-off errors, sehingga garis akan melenceng dari
garis lurus, selain itu operasi round-off juga menghabiskan waktu..
DDA adalah algoritma pembentukan garis berdasarkan perhitungan x dan y,
menggunakan rumus y = m. x. Garis dibuat dengan menentukan dua endpoint yaitu
titik awal dan titik akhir. Setiap koordinat titik yang membentuk garis diperoleh dari
perhitungan, kemudian dikonversikan menjadi nilai integer.
Langkah-langkah pembentukan menurut algoritma DDA, yaitu :
1. Tentukan dua titik yang akan dihubungkan.2. Tentukan salah satu titik sebagai titik awal (x0, y0) dan titik akhir (x1, y1).
3. Hitung x = x1 - x0 dan y = y1 - y0. 4.
Tentukan step, yaitu jarak maksimum jumlah penambahan nilai x maupun nilai y dengan cara :
bila nilai | y| > | x| maka step = nilai | y|. bila tidak maka step = | x|.
5. Hitung penambahan koordinat pixel yaitu x_increment = x / step dan y_increment = y / step.
6. Koordinat selanjutnya (x+x_incerement, y+y_increment).
7. Posisi pixel pada layer ditentukan dengan pembulatan nilai koordinasi tersebut.
8. Ulangi step 6 dan 7 untuk menentukan posisi pixel selanjutnya, sampai x = x1 dan y = y
Contoh : Untuk
menggambarkan algoritma DDA dalam pembentukan suatu garis yang menghubungkan
titik (10,10) dan (17,16), pertama-tama ditentukan dx dan dy, kemudian dicari
step untuk mendapatkan x_increment dan y_increment.
deltax = x1 - x0 = 17-10 = 7
deltay = y1 - y0 = 16 -10 = 6
selanjutnya hitung dan bandingkan nilai absolutnya.
|deltax| = 7
|deltay| = 6
karena |deltax| > |deltay|, maka step = |deltax|
= 7, maka diperoleh :
x_inc = 7/7=
1
y_inc = 6/7 = 0,86
Setelah
kita mengetahui teori Algoritma garis
DDA langsung saja kita praktekkan ke program.
Implementasi Membuat garis dengan DDA adalah sebagai berikut :
sekian terima kasih
3 komentar:
Pakai aplikasi apa itu ?
Kak klo dx dan dy nya bernilai sma..
Cara nentuin step nya gimn?
Terimakasih
Kak klo dx dan dy nya bernilai sma..
Cara nentuin step nya gimn?
Terimakasih
Posting Komentar