Timur Tengah merupakan tempat diutusnya para Nabi
Jadi pengertian iman
kepada rasul Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah benar-benar mengutus para rasul yang diberi
wahyu untuk membimbing umatnya ke jalan yang lurus untuk kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat.
Mengimani rasul
hukumnya wajib bagi setiap mukmin. Kita harus memercayainya dan meyakininya. Di
dalam memercayai rasul kita harus memerhatika dua hal berikut.
1. Tidak boleh
membedakan antara nabi yang satu dengan nabi yang lainnya.
Kita wajib
mengimani bahwa keseluruhan nabi dan rasul Allah yang disebutkan dalam Al-Qur’an
benar-benar utusan Allah swt serta menyakini bahwa Nabi Muhammad saw adalah
rasul terakhir sampai hari kiamat nanti.
Semua rasul itu
saling membenarkan, sehingga kita tidak boleh membeda-bedakan. Semuanya mengajarkan
tauhid yang mengesakan Allah swt. Firman Allah dalam Surah An-Nisa’ ayat 165
yang berbunyi:
165. Rasul-rasul itu
adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar tidak ada
alasan bagi manusia untuk membantah Allah
setelah rasul-rasul itu diutus. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
2. Mengikuti
ajarannya dengan sepenuh hati.
Allah mengutus nabi-nabi terdahulu hanya untuk
kaumnya saja, hanya Nabi Muhammad saw yang diutus untuk semua bangsa. Jadi kita
wajib mempercayai, menaati, meneladani serta mengamalkan seluruh apa saja yang
diperintahkan oleh rasul Allah. Menaati rasul, berarti menaati Allah swt. Firman Allah swt.
80. Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah
menaati Allah. Dan barangsiapa berpaling (dari ketaatan itu), maka (ketahuilah)
Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk
menjadi pemelihara mereka.
Rasul tidak bertanggung jawab
terhadap perbuatan-perbuatan mereka dan tidak menjamin agar mereka tidak
berbuat kesalahan.
Nama-nama Rasul dan tempat kerasulannya :
Ka'bah di Masjidil Haram ini dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim dan Ismail
Allah
menyebutkan nama-nama
Rasul di dalam Al-Qur'an sejumlah 25 rasul. Pada surah Al-An'am disebutkan
sejumlah 18 rasul, sedangkan di dalam surah Sad disebutkan sejumlah 7 rasul.
Kisah para rasul ada yang diceritakan oleh Allah, dan ada pula yang tidak
diceritakan. Allah berfirman dalam Q.S. Al-Mu'min 78Allah
Dan
sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak
Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat,
kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua
perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang
berpegang kepada yang batil. (Q.S. Al-Mu'min 78)
Para
rasul yang disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an adalah sbb.
No | Nama Nabi dan Rasul | Tempat Kerasulan |
1 | Adam a.s. | di negeri Arab (Mekah) |
2 | Idris a.s. | di negeri Irak |
3 | Nuh a.s. | di negeri Irak |
4 | Hud a.s. | di negeri Arab (Yaman) |
5 | Salih a.s. | di negeri Arab (Hijaz) |
6 | Ibrahim a.s. | di negeri Palestina dan Mekah |
7 | Ismail a.s. | di negeri Mekah |
8 | Luth a.s. | di negeri Arab (Sodom Mesopotamia) |
9 | Ishaq a.s. | di negeri Palestina |
10 | Ya’kub a.s. | di negeri Mesir |
11 | Yusuf a.s. | di negeri Mesir |
12 | Syu’aib a.s. | di negeri Palestina |
13 | Ayub a.s. | di negeri Mesir |
14 | Zulkifli a.s. | di negeri Palestina |
15 | Musa a.s. | di negeri Mesir, Madyan / Israil |
16 | Harun a.s. | di negeri Mesir, Madyan / Israil |
17 | Dawud a.s. | di negeri Meir / Israil |
18 | Sulaiman a.s. | di negeri Israil |
19 | Ilyas a. s. | di negeri Israil |
20 | Ilyasa’ a.s. | di negeri Israil |
21 | Yunus a.s. | di negeri Babilonia |
22 | Zakaria a.s. | di negeri Israil |
23 | Yahya a.s. | di negeri Israil |
24 | Isa a.s. | di negeri Israil |
25 | Muhammad saw. | di negeri Mekah |
Para rasul mempunyai sifat wajib dan sifat mustahil. Sifat-sifat wajib
para rasul sebagai berikut.
1. Sidik, artinya benar atau jujur.
Allah swt. berfirman dalam Surah Maryam 41 dan 56
41. Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur'an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang Nabi.
56. Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur'an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi,
2. Amanah, artinya dapat dipercaya.
3. Tablig, artinya menyampaikan
4. Fatanah, artinya cerdas. Rasul bersifat cerdas, bijaksana dalam segala hal
Simak ayat Al-Qur'an Surah Asy-Syu'ara' ayat 107, 125, 143, 162, 178
107. Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
Para rasul menyampaikan wahyu dari Allah kepada umatnya. Perhatikan ayat Al-Qur'an dalam Surah Yasin 17 berikut.
17. Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas
Kebalikan dari sifat wajib tersebut, adalah sifat mustahul, yang berjumlah empat, yaitu
Allah swt. berfirman dalam Surah Maryam 41 dan 56
41. Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur'an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang Nabi.
56. Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur'an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi,
2. Amanah, artinya dapat dipercaya.
3. Tablig, artinya menyampaikan
4. Fatanah, artinya cerdas. Rasul bersifat cerdas, bijaksana dalam segala hal
Simak ayat Al-Qur'an Surah Asy-Syu'ara' ayat 107, 125, 143, 162, 178
107. Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
Para rasul menyampaikan wahyu dari Allah kepada umatnya. Perhatikan ayat Al-Qur'an dalam Surah Yasin 17 berikut.
17. Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas
Kebalikan dari sifat wajib tersebut, adalah sifat mustahul, yang berjumlah empat, yaitu
1. Kazib, berarti
dusta,
2. Khianat berarti
tidak dapat dipercaya
3. Kitman berarti
menyembunyikan
4. Baladah, berarti
bodoh.
Selain sifat wajib dan
sifat mustahil, para rasul juga memiliki sifat jaiz sebagaimana manusia biasa.
Sifat-sfiat tersebut antara lain, makan, minum, tidur, menikah, sedih gembira,
sakit dan sebagainya. Sekalipun sifat-sifat jais tersebut melekat pada diri
rasul, namun tidak mengurangi martabat kerasulannya. Bagaimana pun, para rasul
adalah seperti manusia pada umumnya
110. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku
ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap
pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan
sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
0 komentar:
Posting Komentar